v Pengertian Magnet
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang dapat menimbulkan gejala
gaya, baik gaya tarik maupun gaya tolak terhadap jenis logam tertentu seperti
besi, baja, seng, dan lain-lain. Istilah magnet berasal
dari bahasa Yunani magnítis líthos
yang berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada
masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana
terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut.
Jadi magnet atau kemagnetan adalah kemampuan suatu benda untuk menarik
benda-benda lain yang berada di sekitarnya.
Dengan perkembangan dan kemajuan teknologi manusia
dapat menciptakan magnet yang berasal dari besi, baja, dan campuran beberapa
logam lainnya untuk memenuhi kebutuhannya.
v
Sifat-Sifat Magnet
1.
Magnet
mempunyai dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan.
2.
Gaya
tarik terbesar berada di kutubnya.
3.
Bila
bergerak bebas, kutub-kutub magnet selalu mengarah ke utara dan selatan.
4.
Kutub
utara selalu menunjuk ke arah utara Bumi, sedangkan kutub selatan selalu menunjuk
ke arah selatan Bumi.
5.
Jika
magnet dipotong-potong menjadi beberapa bagian yang lebih pendek, setiap
potongan tetap memiliki dua kutub yaitu utara dan selatan.
6.
Kutub
yang sejenis tolak menolak, kutub yang tak sejenis tarik menarik.
7.
Sebuah
magnet selalu tersusun atas magnet-magnet kecil yang disebut magnet elementer.
8.
Pada
benda magnetik, magnet elementer tersusun secara teratur, tetapi pada benda
nonmagnetik, magnet elementernya tersusun secara acak.
9.
Prinsip
membuat magnet adalah menjadikan magnet elementer yang semula acak (tidak
teratur) menjadi teratur dan searah.
10. Magnet elementer pada
magnet lunak mudah diatur sehingga mudah dijadikan magnet.
11. Magnet elementer pada
magnet keras sukar diatur sehingga sukar dijadikan magnet.
12. Dapat menarik
benda-benda dari logam tertentu seperti besi atau baja.
v Pengelompokan magnet dapat
dibedakan atas:
1. Menurut bentuknya: magnet batang, magnet silinder, magnet
jarum dan magnet ladam.
2. Menurut asalnya: magnet alami dan magnet buatan.
3. Menurut sifat kemagnetannya: magnet tetap (permanen) dan
magnet sementara (remanen).
Magnet alam adalah magnet yang ditemukan di alam, biasanya berupa batuan
yang dapat menarik besi yang ada di dekatnya.
Magnet buatan adalah magnet-magnet yang sengaja dibuat oleh manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Magnet jenis ini biasanya dibuat dari besi atau
baja.
Magnet tetap atau magnet permanen adalah magnet-magnet yang mempunyai
sifat kemagnetan yang sukar dihilangkan. Magnet jenis ini biasanya dibuat dari
baja.
Magnet sementara adalah magnet-magnet yang mempunyai sifat kemagnetan
yang mudah hilang/dihilangkan karena suatu sebab.
v Komposisi Bahan Magnetik
1. Magnet alam (dahulu disebut batu magnet).
Magnet
alam adalah mineral, Fe3O4 dalam fasa keramik alamiah
dengan ion O2‐ dalam kisi kps. Ion besi berada dalam
lokasi intertisial rangkap 4 dan rangkap 6. Secara lebih terinci dapat
dilihat ion Fe2+ berada pada lokasi rangkap 6, sedangkan ion Fe3+ terbagi
rata pada rangkap 6 dan rangkap 4. Struktur ini termasuk jenis struktur
NiFe2O4 yang disebut spinnel. Sel satuan ini bersifat magnetik
karena momen magnet ion pada lokasi rangkap 6 sama arahnya dan yang
berada pada lokasi rangkap 4
berlawanan arah
.
2. Magnet
Logam
Besi
kpr merupakan bahan magnet logam yang sering dijumpai. Bahan logam lain yang
memiliki permeabulitas maksimum yang sangat tinggi, adalah permalloy, dan medan
oersif (‐Hc)
yang tinggi adalah Alnico V.
3.
Magnet keramik
Magnet
keramik seperti, ferit terdiri dari senyawa ionik. Jadi besi berbentuk Fe2+ atau
Fe3+. Ion feros kehilangan dua elektron, yaitu dua elektron 4s dan satu electron
3d, jadi tersisa lima elektron yang tidak berpasangan.
Contoh:
BeFe12+O19
v Benda Magnetik dan benda Non Magnetik
Benda-benda yang ada di sekitar kita berdasarkan
sifat kemagnetannya dapat dibedakan menjadi
2 macam, yaitu:
1.
Benda Magnetik
Benda magnetik adalah benda-benda yang dapat
dipengaruhi (ditarik/ditolak) oleh magnet.
Benda magnetik dapat dibedakan menjadi 3
yaitu:
a. Feromagnetik, yaitu benda-benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet
dan dapat dibuat menjadi magnet.
Contoh:
besi, baja, cobalt, nikel
b. Paramagnetik, yaitu benda-benda yang ditarik lemah oleh magnet dan
tidak dapat menjadi magnet.
Contoh: mangan, platina, aluminium dan uranium
c. Diamagnetik, yaitu benda-benda yang seolah-olah ditolak oleh magnet
dan tidak dapat dibuat menjadi magnet.
Contoh:
bismut, seng, emas
2. Benda non Magnetik
Benda non magnetik adalah benda-benda yang tidak dapat ditarik oleh
magnet.
Contoh:
kertas, kayu, plastic, kaca
v Cara membuat
Magnet
Untuk membuat magnet dapat dilakukan dengan 3
cara sebagai berikut:
1. Dengan cara
menggosok, yaitu: menggosokkan ujung magnet permanen pada permukaan benda
bahan magnet, misalnya besi digosok dengan magnet yang arah sama dan berulang-ulang.
Bahan magnet ini akhirnya bersifat seperti
magnet batang yang mempunyai dua kutub, dan kemagnetannya bersifat permanen.
2. Dengan mengalirkan
arus listik DC/electromagnet, yaitu:
mengalirkan arus lstrik pada kumparan
yang di bagian tengahnya dimasukkan inti besi (misal paku yang besar). Magnet
yang dibuat dengan cara ini mempunyai sifat kemagnetan yang remanen, artinya
hanya bersifat sebagai magnet sewaktu dialiri arus listrik saja. Kutub magnet
yang diperoleh dapat ditentukan dengan menggunakan kaidah tangan kanan
Oerstead. (di bahas berikutnya).
3. Dengan cara
induksi magnet yaitu: mendekatkan benda yang bukan magnet dengan magnet
permanen sehingga benda tersebut akan bersifat sebagai magnet.
Sifat kemagnetan
suatu benda akan berkurang atau hilang jika mengalami hal-hal sebagai berikut
1.
Sering jatuh
2.
Sering dipukul-pukul
3. Dibakar atau dipanaskan pada suhu yang tinggi.
4. Sering dialiri arus AC
5. Penyimpanan magnet yang salah (penyimpanan magnet
haruslah berpasangan dengan posisi kutub berlawanan dan harus dikunci dengan
batang besi biasa). Dengan demikian garis gaya magnetnya akan
berputar di dalam magnet saja).
v Magnet Elementer
Untuk menerangkan beberapa hal tentang
kemagnetan seorang fisikawan yang bernama Weber menyusun hipotesisnya sebagai
berikut:
1. Besi atau baja terdiri dari atom-atom magnetik yang
disebut magnet elementer yang mempunyai kutub utara dan kutub selatan.
2. Magnet elementer pada besi mudah diarahkan sehingga
dengan mudah dapat dibuat menjadi magnet, sedangkan pada baja magnet
elementernya sukar diarahkan sehingga sulit untuk dibuat menjadi magnet.
3. Pada besi bukan magnet, magnet elementernya tidak teratur
dan berbentuk lingkaran-lingkaran tertutup.
4. Bila sebatang magnet dipotong menjadi dua atau lebih maka
bagian-bagian itu akan merupakan magnet baru.
Pada prinsipnya membuat magnet adalah suatu proses penyearahan/pengaturan posisi magnet elementer sehingga teratur dan terarah susunan kutub magnetnya. Besi mudah menjadi magnet dibandingkan dengan baja karena magnet elementer pada besi mudah diatur dan diarahkan, sedangkan pada baja sukar, sehingga sifat kemagnetan besi mudah hilang dibandingkan baja. |
v Medan Magnet
Medan magnet adalah suatu daerah yang masih dapat dipengaruhi oleh
gaya magnet. Pola medan magnet berupa garis khayal berbentuk lengkung yang
berasal dari kutub utara menuju kutub selatan magnet. Pola bentuk ini biasanya disebut garis gaya magnet atau fluk magnetik
v Kemagnetan Bumi
Bumi dapat dianggap sebagai magnet raksasa yang mempunyai kutub
utara dan kutub selatan. Kutub utara magnet bumi terletak di sekitar kutub
selatan bumi dan kutub selatan magnet bumi berada di sekitar kutub utara bumi.
Letak kutub-kutub magnet bumi tidak berhimpitan dengan kutub-kutub bumi. Hal
ini berarti arah yang ditunjukkan oleh jarum kompas tidak tepat pada arah utara
selatan bumi tetapi agak menyimpang dari arah utara selatan bumi.
Sudut penyimpangan yang dibentuk oleh jarum kompas terhadap arah
selatan bumi disebut sudut deklinasi. Bila kutub utara jarum kompas menyimpang
ke arah timur (ke kanan) maka sudut deklinasinya positif, dan sebaliknya bila
kutub utara jarum kompas menyimpang ke arah barat (ke kiri) maka sudut
deklinasinya negatif. Bila beberapa daerah mempunyai sudut deklinasi yang sama
disebut Isogon. Besar sudut deklinasi suatu tempat berubah-ubah dari tahun ke
tahun.
Selain membantuk sudut terhadap arah utara selatan bumi, jarum
kompas juga membentuk sudut terhadap bidang datar. Sudut kemiringan yang
dibentuk oleh jarum kompas terhadap bidang datar disebut sudut inklinasi. Sudut
inklinasi positif terjadi bila kutub utara jarum kompas menunjuk kea rah bawah
dan sebaliknya sudut inklinasinya negatif bila kutub utara jarum kompas menunjuk ke arah
atas.
Beberapa tempat yang memiliki sudut inklinasi
yang sama disebut Isoklin. Di daerah kutub mempunyai sudut inklinasi maksimum
sebesar 900, sedangkan pada daerah katulistiwa mempunyai sudut
inklinasi minimum sebesar 00, sehingga daerah katulistiwa disebut
juga daerah aklin.
Izin Share ya Gan :)
BalasHapusSlot Machines - Play for real money at Goldencasino
BalasHapusPlay free Slots & Win Real Money at Goldencasino ➤ Get 50 Free Spins No Deposit on Goldencasino. New Bonus jeetwin Codes, Free vua nhà cái Spins, and All Free